Triaxial test adalah salah satu metode uji laboratorium yang digunakan dalam geoteknik untuk mengukur kekuatan geser tanah dan parameter mekanis lainnya. Pengujian ini dilakukan dengan memberikan tekanan seragam di sekeliling sampel tanah serta beban aksial hingga terjadi kegagalan.
Uji triaxial sangat penting dalam analisis stabilitas tanah, desain pondasi, serta perhitungan parameter tanah dalam proyek konstruksi. Dalam dunia teknik sipil dan geoteknik, metode ini menjadi standar untuk menentukan karakteristik tanah yang lebih akurat dibandingkan uji geser langsung.
Fungsi dan Manfaat Triaxial Test
Penggunaan triaxial test memiliki berbagai manfaat, antara lain:
- Menentukan parameter kekuatan geser tanah seperti kohesi dan sudut geser dalam.
- Menganalisis kestabilan tanah untuk perencanaan fondasi, terowongan, dan bendungan.
- Mengidentifikasi karakteristik drainase tanah melalui variasi metode uji.
- Meningkatkan akurasi desain geoteknik untuk menghindari risiko kegagalan struktur.
Jenis-Jenis Triaxial Test

Terdapat tiga jenis utama uji triaxial yang umum digunakan, yaitu:
1. Unconsolidated Undrained (UU) Test
Uji UU dilakukan tanpa proses konsolidasi sebelum pembebanan aksial. Ini berarti bahwa tekanan air pori tidak sempat keluar dari sampel tanah selama pengujian.
Kelebihan:
- Cepat dilakukan tanpa memerlukan waktu lama untuk konsolidasi.
- Cocok untuk kondisi lapangan di mana tanah mengalami pembebanan cepat, seperti pada kasus longsor atau gempa.
Kekurangan:
- Tidak memberikan informasi tentang karakteristik drainase tanah.
- Hasilnya kurang akurat untuk perhitungan jangka panjang karena tidak mempertimbangkan perubahan tekanan air pori.
2. Consolidated Undrained (CU) Test
Dalam uji CU, sampel tanah dikonsolidasikan terlebih dahulu sebelum dilakukan pembebanan aksial, tetapi selama uji geser, air pori tidak diizinkan keluar.
Kelebihan:
- Mampu menggambarkan perilaku tanah dalam kondisi drainase terbatas.
- Lebih representatif untuk kondisi lapangan dengan drainase rendah.
Kekurangan:
- Memerlukan waktu lebih lama dibandingkan uji UU.
- Analisis lebih kompleks karena melibatkan perubahan tekanan air pori.
3. Consolidated Drained (CD) Test
Dalam uji CD, sampel tanah dikonsolidasikan terlebih dahulu, dan selama uji geser, air pori dibiarkan keluar hingga tekanan air pori menjadi nol.
Kelebihan:
- Memberikan hasil paling akurat untuk analisis jangka panjang.
- Cocok untuk tanah dengan drainase baik, seperti pasir.
Kekurangan:
- Prosesnya sangat lama karena memerlukan waktu konsolidasi penuh.
- Tidak cocok untuk tanah dengan permeabilitas sangat rendah seperti lempung.
Perbedaan Uji Triaxial UU, CU, dan CD
Jenis Uji | Konsolidasi | Drainase Selama Uji Geser | Kecepatan Uji | Cocok untuk |
---|---|---|---|---|
UU | Tidak | Tidak | Cepat | Analisis kondisi mendesak |
CU | Ya | Tidak | Sedang | Konstruksi dengan drainase terbatas |
CD | Ya | Ya | Lama | Analisis jangka panjang |
Triaxial test adalah metode penting dalam geoteknik untuk menentukan karakteristik tanah, dengan tiga varian utama: UU, CU, dan CD. Masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan tergantung pada kondisi lapangan dan tujuan analisis. Pemilihan metode uji yang tepat sangat penting untuk mendapatkan data yang akurat guna mendukung perancangan konstruksi yang aman dan efisien.